Tetelo atau Newcaste Desiase (ND) merupakan penyakit yang disebabkan oleh galur vireulen dari Avian Paramixo virus tipe 1 (APMV-1). Di Indonesia penyakit ini sering menyerng unggas tanpa mengenal musim, sehingga peternak harus memperketat managemen bioscurity serta program vaksinasi yang tepat. Penyakit ini selalu menjadi perhatian penting dalam industri perungasan karena memiliki sifat menular yang sanyat cepat serta dapat menjangkit di segala usia.
Di beberapa negara penyakit ini menjadi ancaman serius pada industri peternakan ayam. Akan tetapi dari tahun ke tahun kasus penyakit ini cenderung menurun di indonesia. Namun yang menjadi permasalahan adalah gejala awal seperti bersin atau diare ringan susah terdeteksi. Pada ayam petelur (layer) dan pejantan masih sering terjadi. Kasus yang ditemukan selama setahun belakangan ini masih ditemukan genotive VIItipe Hdan I. Pada tahun 2019 kasus ND masih terjadi sekitar 27%. Dengan kata lain kasus ND merupakan kasus yang paling banyak terjadi.
Penyakit ND menjangkit tidak mengenal musim. Namun demikian intensitas terjadinya kasus ND ini akan sering meningkat pada musim pancaroba. Pada musim pancaroba antara bulan Januari-April kasus ini meningkat pada industri ayam broiler. Sedangkan pada ayam layer kasus ND biasanya meningkat pada bulan Desember- Februari. Biasanya kasus ini meningkat dikarenakan virus lebih berahan lama pada suhu lingkungan 22-28 'C selama 2 bulan.
Penyebab, dan gejala ND
Penyakit ND disebabkan oleh virus dari golongan Paramyxovirus, termasuk dalam ssRNA yang berukuran 150250 milimikron, termasuk dalama genus Avulavirus, family Paramyxoviriade dan ordo Mononegavirales. Kasus ND umumnya terjadi akibat perubahan lingkungan seperti kenaikan jumlah populasi yang tidak kebal, perubahan iklim yang menyebabkan stres, perubahan musim (pancaroba), makanan serta tatalaksana pemeliharaan yang kurang baik. Faktor lain terjadinya penyakit ND ialah kegagalan sanitasi dan vaksinasi yang tidak optimal.
Gejala ND yang terjadi pada broiler dan layer di bawah umur 10 minggu akan mengalami ngorok setelah itu kotoran berwarna hijau. Terdapat pendaharan di trakea, proventrikulus akan mengalami pendarahan, sistem pertahanan didalam pencernaan akan reaktif. Setelah itu akan mucul tortikolis, dan biasanya yang terkena tortikolis kekebalan tubuhnya rendah dan sedang. ayam yang terkena ND, biasanya di lapangan nafsu makan akan menurun, serta kedinginan dan bertumpuk. Selain itu, bulu di bagian leher dan di bawah jengger kelihatan berdiri, serta gejala klinis lain seperti pembengkakan dan hemoragi pada area mata.
Kasus penyakit ND pada layer dapat menimbulkan dampak yang buruk terhadap produksi telur, produksi akan menurun drastis, dan bisa berhenti total. Penurunan produksi telur dapat disebabkan oleh kerusakan organ yang disebabkan ND ganas bentuk pencernaan. Biasanya perubahan yang terjadi pada layer saat terjangkit ND di dua hari sebelum ada kematian, ayam berumur 2-3 minggu akan mengalami ngorok, setelah itu akan mengalami kematian yang tinggi. Sedangkan di usia produksi, ayam mengalami ngorok, feed intake juga mengalami penurunan karena nafsu makan berkurang sehingga terjadi penurunan kekebalan, mengalami inflamasi, dan setelah itu produksi menurun.


No comments:
Post a Comment